Rabu, 25 Desember 2019

Antara Frimawan dan Durian


     Gw bisa dibilang baru mengikuti tren suka nonton show stand up comedy. Gw memulai petualangan ­­nonton show standup januari 2019, saat Pragiwaksono World Tour di Jakarta Convention Center (JCC). Sebuah show standup yang bikin gw amaze dan mikir kok bisa ada orang bikin cerita lucu selama 2 jam, dan ada orang yang mau beli buat nonton.” Itu kekaguman gw pertama kali. Saat itu, sang pemilik acara, Pandji Pragiwaksono memilih seorang Indra Frimawan sebagai komika pembuka. 
 
              
       Selama sekitar 15 menit, Indra melempar jokes-jokes yang bikin pikiran kita terpusingkan, sampai harus menunggu sekitar 2-3 detik untuk akhirnya mengerti dan tertawa. Selama 15 menit itu pula para penonton memiliki beragam “cap” untuk menyebut komika ini seperti apa. Ada yang mengecapnya sebagai komika absurd, komika garing, sampai-sampai komika fakboi (untuk yang terakhir tidak perlu dibahas karena urusannya sudah selesai). Tapi sang Opener, saat itu menjuluki dirinya sebagai Prince of Mind-Blowing Comedy

       Sebuah julukan yang bikin gw bertanya-tanya, “nih orang PD amat ya, muji-muji dirinya sendiri.” “cuman bisa 15 menit aja udah nyebut dirinya prince. Coba kalo bisa sejam gitu baru percaya gw”
       Belakangan, Pandji Pragiwaksono mengungkap alasan mengapa Ia memilih Indra sebagai Opener. Menurutnya, Indra adalah salah satu contoh produk yang berkarakter. Orang bisa suka banget dan bisa nggak suka banget sama tipe jokes seperti dia. Pandji juga membuat perumpamaan Indra seperti buah durian.
          Ngomong-ngomong soal duren, gw tinggal di Jakarta, tepatnya di daerah yang terkenal banyak banget duren disana, yak, Kalibata. Karena gw termasuk orang yang benci setengah mati sama duren apalagi baunya, dan gw berada di keadaan dimana gw ga bisa pindah dan jauh-jauh dari kalibata, maka yasudah lah, apa boleh buat.
          Kembali ke topik, gw termasuk orang yang nungguin Indra Frimawan bikin Special Show nya sendiri. Dan setelah persiapan yang matang, akhirnya doi mengumumkan shownya berjudul PENGAKUAN.

          Jakarta, 21 Desember 2019 merupakan hari yang gw tunggu dimana di hari itu PENGAKUAN Jakarta digelar. Gw cukup berekspektasi lebih terhadap show ini mengingat julukan yang doi sematkan sendiri kepada dirinya. Dan pertunjukan pun dimulai…

          Setelah tiga opener telah menyelesaikan tugasnya, giliran sang pemilik show tampil. Ia masuk dengan gimmick smoke bomb dan hiasan kubus dengan rusuk-rusuk yang bercahaya, menandakan show nya berbeda dengan show standup comedy pada umumnya. Berbagai jenis Teknik standup Ia tampilkan, mulai One Liner sebagai andalan. Kemudian story telling yang merupakan warna baru Indra Frimawan yang sekarang. Hingga act out yang bahkan belum pernah ia lakukan di show-show sebelumnya. Semua Ia lakukan dengan penuh pertimbangan, presisi, dan perhitungan yang matang. Ia lempar jokes yang seperti biasa, akan ada beberapa penontonnya yang bingung karena berpikir, kemudian tertawa. Thinking before laughing, begitulah gw menyebutnya. Banyak juga yang berpikir, termasuk gw; “kenapa punchline-nya gitu sih” tetapi tetap sambil tertawa. Hingga sekitar 1 jam Indra Frimawan menutup PENGAKUAN-nya. 

        Di akhir acara doi membuka kesempatan bagi para penontonnya untuk berfoto bareng dengannya. Gw yang duduk di barisan paling depan dapet kesempatan berfoto urutan kelima. Setelah foto tak lupa doi ucapkan terimakasih karena udah nonton show nya dan gw balas dengan ucapan “sukses terus ya bang.” Sebuah ucapan template yang hampir semua fans ucapkan kepada idolanya saat bertatap muka langsung. Yahh mau ngomong apalagi, gw termasuk yang suka grogi kalo di posisi kayak gitu, dan cuman itu yang bisa gw katakan.

  Selamat buat bang Indra Frimawan, sukses untuk segala macam karyanya. Terima kasih…

Tidak ada komentar:

Posting Komentar